Bandung, bantencom – Menjelang debat antar Capres Konvensi Partai Demokrat di Bandung, Anies Baswedan mencermati merosotnya kepercayaan kepada pengelola negara. Anies menyampaikan hal tersebut di depan ratusan relawan pendukungnya dalam diskusi “Indonesia Lima Tahun ke Depan” di Saung Angklung Udjo, Bandung.
“Di negara otoriter pilarnya rasa takut, di negara bebas pilarnya kepercayaan. Keduanya mengalami kemerosotan, kita sebagai negara demokratis kepercayaan terhadap pengelola negara merosot,” tegas penggagas Gerakan Indonesia Mengajar ini.
Untuk menyikapi hal itu, Anies mengatakan dapat dimulai dari hal-hal kecil. “Manfaatkan media sosial sebagai penguat kepercayaan, selama ini medium ini terbukti berhasil menjadi motor revolusi di beberapa negara,” ungkap rektor termuda di Indonesia ini.
Ia juga menambahkan, masyarakat harus mulai menyadari arti penting gerakan kolektif. “Satu suara mungkin tidak terasa penting diantara 180 juta pemilih, problemnya adalah ketika ini aksi kolektif. Kalau semua berpikir seperti itu maka semuanya hancur, butuh kesadaran kolektif untuk sama-sama memperbaiki negeri ini,” tukas Mantan Ketua Komite Etik KPK ini.
Selain berdiskusi, Anies juga ikut bermain angklung bersama ratusan relawan pendukungnya. Dalam debat putaran ketiga setelah dihelat di Medan dan Palembang, pada debat di Hotel Harris, Bandung Anies akan beradu argumen dengan Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, dan Marzuki Alie.
Bc4
bantencom “civil journalism for Indonesia Chanel”