Bandung, bantencom – Calon presiden Konvensi Partai Demokrat, Anies Baswedan mengatakan penegakan hukum bagi pelaku kekerasan agama masih sangat minim.
“Menjaga keberagaman ini seperti sebuah tenun kebangsaan, Republik ini tidak dirancang melindungi minoritas, juga tidak dirancang melindungi mayoritas, tapi dirancang untuk melindungi setiap warga negara Indonesia,” ujar penggagas Indonesia Mengajar ini saat pertemuan dengan relawan pendukungnya di Saung Angklung Udjo, Bandung.
Ia menambahkan, “Yang lemah di Indonesia bukan karena tidak adanya toleransi, tapi karena lemahnya penegakan hukum.”
Untuk menindak pelaku kekerasan tersebut menurut Anies, negara harus melihat ini sebagai serangan warga negara terhadap warga negara lainnya. “Negara tidak bisa mengatur perasaan seseorang, tapi negara dapat mengatur tata cara mengekspresikannya. Kuncinya ada pada penegakan hukum,” tegas Mantan Ketua Komite Etik KPK ini.
Ia kemudian mencontohkan jika sebuah rumah ibadah dilempari maka aparat harus langsung menjemput dan memproses pelakunya tanpa pandang apakah ia mayoritas atau minoritas.
Kunjungan Anies ke Bandung sendiri adalah untuk hadir dalam putaran ketiga debat antar Capres Konvensi Demokrat di Kota Kembang tersebut. Dalam debat yang akan dilaksanakan di Hotel Harris, Bandung (5/2). Anies akan beradu argumen dengan Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman dan Marzuki Alie.
Bc4
bantencom “civil journalism for Indonesia Chanel”