Dindik Banten Gelar Seminar Kiat Sukses Pengelola Lembaga Kursus tahun 2015

Serang, bantencom – Guna meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat terutama lembaga LKP dan PKBM dalam rangka pembinaan pelaksanaan dan pengembangan program-program pendidikan nonformal dan informal, Dinas Pendidikan Provinsi Banten menggelar Seminar Kiat Sukses Pengelola Lembaga Kursus.


Lembaga kursus di Indonesia semakin ketat bersaing dengan hadirnya waralaba kursus dari luar negeri. Untuk itu lembaga kursus diharapkan lebih profesional ke depannya. Pelaku dunia pendidikan, dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan dari segala sisi. Dengan persaingan yang semakin ketat, mau tidak mau pengelola pendidikan harus berupaya dengan keras agar memberikan layanan yang terbaik dan mengoptimalkan produk-produk tanah air/lokal menghadapi Pasar Bebas ASEAN / AFTA. Menurut Red. Drs. Abdoellah, M.Pd (Kasubdit Kurikulum Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Ditjen PAUD dan DIKMAS Kemendikbud)


Semakin banyaknya penawaran dari lembaga pendidikan, menghadirkan dua sisi yang terkadang sulit. Di satu sisi memudahkan calon peserta didik untuk memilih lembaga mana yang sesuai, tetapi di sisi lain, kesulitan menentukan karena terkadang tidak memiliki informasi yang cukup tentang lembaga tersebut.


Tidak bisa dipungkiri, dengan berbagai perkembangan di atas, pendidikan sekarang ini sudah mengarah pada proses industrialisasi. Dunia pendidikan tidak bisa lagi dianggap semata sebagai lembaga sosial, tetapi harus diperlakukan sebagai industri yang harus dikelola secara profesional. Karena, dengan semakin ketatnya persaingan, lembaga pendidikan akan ditinggalkan jika dikelola seadanya menurut. Ir. Ahmad Fadli., M.Si (Direktur Utama LP3i)


Pada tahun 2013 terdapat  307 lembaga kursus yang memiliki NILEK di Banten. Jumlah itu tentu akan menurun seiring dengan bermunculan waralaba kursus dari luarnegeri. Penyebab lainnya ialah banyaknya kursus yang hanya mengandalkan/didanai pemerintah sebagai salah satu program pelatihan dan penyaluran kerja guna mengatasi masalah pengangguran.  Selama ini, pengelola kursus berlatar belakang pemain alam. Itu karena tidak ada pendidikan manajemen kursus. Dengan bertumbuhnya kursus asing di Indonesia yang biasanya masuk dalam bentuk waralaba berkualitas, lembaga kursus yang tidak profesionalakhirnya tutup. Red. Subiyanto., S.Pd., MM (Ketua DPD HIPKI Provinsi Banten) (Advetorial)

Related posts

Nuzulul Qur’an Momen Mudzakarah

Ombudsman Banten: PPDB di Tengah Pandemi Covid-19

Penipuan oknum guru terhadap tenaga honorer

Situs web ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Kami akan menganggap Anda baik-baik saja dengan ini, tetapi Anda dapat memilih keluar jika diinginkan. Read More