Serang, Bantencom. Proyek pembangunan kereta rel listrik (KRL) telah menelan korban jiwa. Korbannya adalah Rian, anak tunggal pasanagan Dadang dan Lili warga kampung Warutegal desa Cemplang kecamatan Jawilan Serang-Banten. Korban yang masih duduk dikelas satu SMP Citeras, saat itu sedang bermain dengan teman sebayanya yang namanya Rian juga, korban berjalan diatas tumpukan tiang beton milik perusahaan kereta rel listrik (KRL) namun tiba-tiba salah satu tiang beton menggelincir dan menimpa korban, Rian teman korban berteriak minta tolong, namun saat warga berdatangan korban sudah tak dapat diselamatkan jiwanya.
Warga menganggap bahwa tumpukan tiang beton milik kereta rel listrik (KRL) itu sangatlah membahayakan, selain penempatannya yang tidak beraturan, tumpukan tiang beton itupun tanpa koordinasi denagan warga setempat. Sehingga warga menganggap pihak KRL sangatlah merugikan warga, dan dianggap lalai sehingga menyebabkan korban jiwa.
Iwan Sofian kades Mekarsari mengatakan, keberadaan tumpukan tiang beton tersebut memang pernah ada orang yang menitipkan kepadanya untuk jangka wakyu dua bulan saja ujarnya,namun hingga kini sudah lebih dari dua bulan orang tersebut tak datang juga, dan orang tersebut tak dikenalnya.
“Memang pernah ada orang yang menitipkan tiang beton tersebut untuk selama dua bulan kepada saya, dan sekarang sudah lebih dari dua bulan ko belum ada kabar juga, itupun orangnya saya tidak kenal” Ujar Iwan.
Sementara pihak keluarga menganggap hal tersebut adalah musibah, namun jika ada unsure kelalaian dari pihak KRL dirinya akan menempuh jalur hukum, hal ini diungkapkan Ajid paman korban.
“Saya anggap hal ini adalah musibah, tapi jika ditemukan adanya unsure kelalaian dari pihak KRL maka saya akan tempuh jalur hukum” Ujar Ajid kepada Bantencom. (Dewa)
“Saya anggap hal ini adalah musibah, tapi jika ditemukan adanya unsure kelalaian dari pihak KRL maka saya akan tempuh jalur hukum” Ujar Ajid kepada Bantencom. (Dewa)