Lebak, bantencom – Aktifitas pembangunan pabrik semen di Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak menjadi salah satu penyebab rusaknya infrastruktur jalan di daerah tersebut. Hilir mudknya kendaraan truk besar bermuatan full membawa material ke pabrik itu di duga bobot tonase melebihi kekuatan kualitas jalan itu sendiri, sehingga jalan cepat rusak. Hal ini disampaikan oleh Rapik warga sekitar kepada bantencom kemarin. ” Jalan disini cepat sekali rusak apalagi banyak truk-truk proyek pabrik semen hilir mudik dengan membawa muatan berat.” Kata nya.
Sempat beberapa kali warga sekitar pabrik melakukan desakan kepada pemkab Lebak melalui stake holder terkait agar mengawasi beban muatan yang dibawa oleh truk proyek tidak melebihi kualitas jalan. Hal ini di karenakan kualitas jalan yang ada di lebak kualitasnya bukan untuk kualitas yang dapat menahan beban lebih dari 20 ton.
Salah seorang aktifis, Rafik, mengatakan seiring dengan dimulainya pelaksanaan pekerjaan pembangunan pabrik semen di kecamatan Bayah, akses jalan berbagai arah Lebak bagian selatan hancur akibat sering dilalui kendaraan bertonase puluhan ton yang sudah jelas-jelas melanggar amanat Undang-Undang No. 22 tahun 2019 tentang lalu lintas angkutan jalan raya.
Keluhan dan desakan itu juga muncul dari sejumlah warga konsumen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Keluhan ini karena terputusnya aliran air minum di rumah nya dikarenakan adanya pipa yang mengalami kebocoran diduga akibat tidak kuat menahan beban dari kendaraan besar bertonase yang tidak sesuai dengan kualitas jalan.
Selain itu, rusaknya jalan dari berbagai jalur ke wilayah lebak selatan berdampak pada pengusaha lokal seperti pemilik jasa angkutan dan usaha lain yang menjadi tumpuan mayoritas pelaku usaha di Lebak bagian Selatan.
BC4
bantencom “civil journalism for indonesia chanel”
