Kota Tangerang, bantencom – Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen mendukung pengembangan Bandara Soekarno-Hatta. Ini sejalan dengan Undang-Undang nomor 1 tahun 2009 dalam mendorong peran pemerintah daerah dalam mendukung operasional bandar udara. Hal tersebut disampaikan Wagub saat menghadiri peresmian Gedung Airnav Indonesia yang diresmikan langsung oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan, di kawasan Bandara Soakarno Hatta Kota Tangerang, Senin (10/3).
Dalam sambutannya Wakil Gubernur Banten Rano Karno mengatakan bahwa sejauh ini Pemprov banten telah mengambil berbagai langkah kebijakan dalam mendukung peningkatan pengembangan operasional bandara. Wagub menjelaskan, Diantara poin yang dilakukan oleh Pemprov Banten dalam mendukung pengembangan Bandara Soekarno-Hatta yaitu:
Pertama, Kebijakan penataan ruang. melalui kebijakan penataan tata ruang daerah diharapkan dapat mewujudkan Bandara Soekarno-Hatta sebagai pusat penyebaran utama angkutan udara dalam dan luar negeri.
Kedua, Dukungan Perluasan lahan Soekarno-Hatta. “Sebagai kesiapan perluasan lahan yang dimaksud, beberapa waktu lalu kami telah melakukan rapat koordinasi yang dihadiri oleh Kanwil BPN Provinsi Banten, Instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten/ Kota Tangerang, Direksi Angkasa Pura II serta sejumlah Instansi terkait.” Jelas wagub
Ketiga, Dukungan Aksesibilitas, Pemprov Banten membantu perizinan jalur kereta api dan pembangunan jalan tol Merak ke bandara. Selain itu, pemprov juga terus melakukan perbaikan jalan-jalan arteri/ kolektor yang ada di sekitar kawasan bandara.
Keempat, melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap tinggi bangunan yang dapat membahayakan operasi penerbangan.
Kelima, melakukan penertiban lalu lintas kendaraan di bandara.
“Direncanakan ke depan dapat dikembangkan pelayanan angkutan massal dari Tangerang ke bandara,” ucapnya.
Keenam, Pemprov Banten bersama investor siap mendukung pembangunan bandara pendukung di Pandeglang dalam rangka mengurai kepadatan penumpang dan penerbangan di bandara Soekarno Hatta yang juga sebagai dukungan program pemerintah pusat dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata di banten selatan. “Ini memiliki arti penting dan strategis dalam upaya peningkatan pelayanan udara yang strategis. Semoga dapat mendukung pelayanan udara yang semakin meningkat,” jelas wagub.
Menurut Mangindaan, dengan adanya gedung ini navigasi lalu lintas udara akan semakin baik. Nantinya, pengendalian lalu lintas udara oleh asing seperti Singapura akan dilakukan secara mandiri. Pihaknya, ujar dia, akan meminta kepada International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk mengembalikkan pengaturan lalu lintas kepada Indonesia.
Mangindaan juga berharap kepada Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) yang dibentuk pemerintah untuk benar-benar menjalankan tantangan ini dengan baik. “Airnav akan berperan sebagai pengendali penerbangan di seluruh ruang wilayah indonesia.
Oleh karenanya persiapkan dengan betul betul dan baik bukan hanya emosi sesaat, karena ini tantangan bagi kita.” Ujar Mentri.
Pembangunan Gedung Jakarta Automated Air Traffic Services (JAATS) dimulai pada 15 Desember 2011 sampai dengan 5 November 2013. Pendanaan menggunakan anggaran APBN senilai 369 miliar dengan luas lahan 7,8 hektare. yang juga dilengkapi dengan peralatan gedung operasi yang memiliki ruang kontrol dengan 80 working station untuk melayani navigasi penerbangan. Kawasan JAATS juga memiliki sejumlah keunggulan. Di antaranya, dari segi peralatan gedung operasi JAATS memiliki ruang kontrol dengan 80 working station untuk melayani navigasi penerbangan. (Advetorial)
bantencom “civil journalism for indonesia chanel”