Jakarta, bantencom – Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mencopot Ratu Atut Chosiyah sebagai Ketua Bidang Perempuan Partai Golkar ditanggapi oleh Tantowi Yahya selaku Sekjen Partai yang berlambang pohon beringin itu.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, tidak akan menonaktifkan Ratu Atut sebelum menjadi terdakwa dalam kasus yang sedang dihadapinya. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Tantowi Yahya, penonaktifan Atut dari pengurus partai adalah hal yang biasa.
Mengingat saat ini sang Gubernur Banten sudah menjadi tersangka suap pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Lebak dan mendekam di rumah tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
“Penonaktifan tersebut tidak ada yang istimewa, memang mekanismenya harus ada pergantian ketika ketuanya tidak aktif. Wajib menunjuk ketua yang baru,” ungkap Tantowi kepada wartawan, di Jakarta.
Tantowi menambahkan, sesuai aturan partai jika ada kursi pengurus DPP yang kosong, maka harus segera diisi dengan orang lain. “Tujuannya agar kegiatan partai tetap bisa berjalan,” sambungnya.
Saat disinggung apakah penonaktifan Atut akan mempengaruhi suara Partai Golkar di Banten, menurutnya partai dengan warna kebesaran kuning itu tidak hanya mengandalkan satu tokoh untuk meraup suara pemilih.
Menurut Tantowi, “Kemenangan yang diraih Golkar kolektif bukan karena seseorang. Dengan kata lain penonaktifan (Atut) itu tidak berpengaruh,”.
Bc4
bantencom “civil journalism for Indonesia Chanel”