Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pandeglang, Encep Mahfud mengatakan, selain harus meningkatkan pemahaman masyarakat melalui sosialisai, Pemkab disarankan untuk lebih memperbanyak lembaga-lembaga kursus keterampilan.
“Jika melihat rencana besar Pandeglang yang akan menghadapi MEA dan KEK, lebih baik Dindikbud memperbanyak kursus-kursus keterampilan agar dapat bersaing dengan tenaga kerja asing yang akan masuk ke Pandeglang. Hal itu yang paling realistis dilakukan, karena sebentar lagi kan akan ada MEA dan KEK,” ungkapnya Rabu (18/11).
Menurutnya, jika hal itu dapat dilakukan, maka masyarakat Pandeglang dapat diberdayakan meski sebagian besar diantaranya tidak mengenyam pendidikan yang tinggi. Sedangkan apabila Pemkab fokus untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah tanpa mempertimbangkan keterampilan, maka dikhawatirkan masyarakat akan tergerus oleh arus SDM yang berasal dari luar Pandeglang.
“Keterampilan bahasa dan yang lain perlu ditingkatkan. Hanya memang melihat konteks sebaran penduduk yang banyak, luas wilayah yang panjang, kapasitas kursus yang ada saat ini belum ideal,” ujarnya.
Encep melanjutkan, dengan keterbatasan anggaran Pemkab dalam membiayai bidang pendidikan, sulit jika harus membuat regulasi yang mengratiskan biaya sekolah. Encep mengungkapkan, hal yang paling realistis untuk menanggulangi keterbatasan itu yakni dengan meningkatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari setiap perusahaan. Melalui peningkatan dana CSR itu, setiap perusahaan akan diarahkan untuk memberi porsi bantuan lebih dalam bidang pendidikan.