1:48:32 (14 Maret, 2025)
Bantencom Media
PENDIDIKANPOLITIK

Anies Baswedan: Bangsa Indonesia Masih Punya Harapan

Jakarta, bantencom – Calon presiden peserta konvensi Partai Demokrat Anies Baswedan menyampaikan, bangsa Indonesia masih mempunyai harapan besar dan masa depan. Hal tersebut, Anies sampaikan di acara Meet The Press di Kantor Sekretariat Komite Konvensi Partai Demokrat, Jl. Pati Unus No. 75, Jakarta selatan, Kamis (9/1).
“Pesan yang didapat di perjalanan ketika berdialog, berdiskusi dengan segala lapisan masyarakat Indonesia. Menemukan kenyataan bahwa semangat bangsa Indonesia untuk maju luar biasa,” kata orang yang berpengaruh di dunia (versi Islamic royal) ini dalam sambutannya. Perjalan tersebut sudah dikerjakan jauh sebelum ada konvensi. Namun, di tempat dan di titik manapun, Anies merasakan bangsa ini memiliki harapan besar. Dibuktikan dengan pernahnya ke sebuah pulau terpencil di Laut Timor yakni Pulau selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku saat bertemu dengan masyarakat dan guru.
“Ketika acara mau dimulai hujan deras. Satu orang pergi jauh untuk menyalakan diesel. Setelah itu menyanyikan Indonesia raya di tempat yang tanpa listrik sambil berkata saya orang Indonesia dan saya percaya Indonesia punya masa depan yang cerah”, cerita Anies kepada para wartawan dan pengurus PD.

Saat berkeliling 3000 kilometer bersama teman-teman turun tangan di berbagai kota, Anies bercerita semua orang yang terlibat dalam gerakan turun tangan nol rupiah. Mereka relawan dalam artian sebenarnya. Mereka melakukan ini, karena mereka percaya bahwa republik ini mempunyai harapan dan masa depan. 
“Yang selalu dikatakan adalah mereka membutuhkan pemimpin republik yang berintegritas dan dipercaya,” tutur Anies. Melihat hal tersebut, Anies memilih untuk mengambil tanggung jawab. “Bersama ini saya sampaikan bahwa kita memiliki peluang yang luar biasa besar,” tegasnya. Republik ini, lanjut Anies, maju bukan semata-mata dikarenakan satu atau dua orang hebat saja. Akan tetapi banyak rakyat disegala level yang bisa bekerjasama. ” kita perlu bergerak bersama-sama,” katanya.
Anies mengatakan yang perlu dilakukan untuk melakukan terobosan tersebut adalah bekerja lebih baik, kreatif dan lebih keras. Inspirasi ini didapat dari Pandansimo di Jogjakarta. Tempat ini adalah tempat yang sangat gersang dan kering seperti sahara.
“Kemarin saya kesana, tempat yang kering berganti dengan tanah yang subur dan hijau, bukan karena pasir nya diganti tanah. Tapi karena mereka menggunakan pendekatan dan teknologi baru dan mendapatkan kwalitas yang sangat hebat,” paparnya.

Anies menambahkan, Indonesia semua harus belajar dari Pandansimo. Indonesia tidak perlu berubah tetapi memerlukan inovasi baru. “Bayangkan Indonesia mempunya 12 triliun rupiah bukan untuk mengongkosi penyelenggara Negara dan politik tapi digunakan untuk melakukan perubahan,” tutupnya.

Lima Prioritas Anies Baswedan Bila Terpilih Jadi Presiden
Calon presiden peserta konvensi Partai Demokrat Anies Baswedan memiliki lima prioritas bila nanti terpilih menjadi Presiden 2014. Menjawab pertanyaan dari Profesor Sosiologi Universitas Indonesia Thamrin Amal Tomagola dalam acara Meet the press, mantan Ketua Komite Etik KPK ini menyampaikan lima prioritasnya.

Pertama menurut Anies, kesehatan, karena selama 10 tahun APBN tidak pernah lebih dari 3 persen untuk kesehatan. Sedangkan bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang sehat. “Angka kematian ibu melahirkan harus diturunkan. Ada 16 ribu kasus ibu melahirkan lalu anaknya meninggal,” ujarnya. Untuk mencapai hal tersebut, lanjut Anies, diperlukan infrastruktur yang baik. Untuk itu infrastruktur harus diperbaiki. “Di desa, tidak sehat saja tetapi juga transportasi,” kata penggagas Indonesia Mengajar ini.
Meskipun demikian, infrastruktur jangan hanya industri saja, tetapi juga pertanian. Karena sistem irigasi di Indonesia tidak pernah mengalami pembaruan. “Untuk itu saya akan mendorong infrastruktur pedesaan,” pungkasnya.
Ketiga adalah prioritas penegakkan hukum. Karena menurutnya, penegakkan hukum di Indonesia merupakan salah satu aspek yang lemah.

Prioritas keempat, lanjut Gita, pendidikan. Pendidikan adalah pemahaman konsepnya yakni interaksi antar manusia. Yang harus diperbaiki yakni antara pendidik dengan peserta pendidik. “Untuk itu harus konsentrasi kepala sekolah dan gurunya. Pastikan mereka sejahtera,” paparnya.
Dan yang kelima, tambahnya, ketimpangan inter antar wilayah yang selama bertahun-tahun banyak ketimpangan yang terjadi. Seperti, timpang antara kaya-miskin, yang bekerja-tak bekerja, yang berpendidikan-tak berpendidikan, dan yang dikota-dipedesaan. “Saya pilih untuk tidak menonton , tidak urun tangan tapi turun tangan,” tutupnya.
Anies Baswedan Pilih Wajah Baru
Calon presiden peserta konvensi Partai Demokrat Anies Baswedan memilih membentuk kabinet yang berisi wajah-wajah baru dan berkompeten jika dirinya terpilih menjadi Presiden 2014.
“Anda akan melihat potret hasil kemajuan pendidikan, kemajuan pembangunan selama ini. Mereka berada yang di wilayah republik ini bukan untuk mencari kepentingan privat. Tapi untuk kepentingan publick” katanya. Orang-orang baru dan berkompeten tersebut akan dipilihnya tanpa memandang latar belakang partai politik, agama, dan etnis. Mereka diyakini akan menjadi potret perubahan kemajuan bangsa Indonesia menjadi lebih baik karena hanya akan diisi orang-orang terbaik.

“Background partai mana pun boleh, etnis tidak penting, yang penting mereka berada di wilayah publik untuk kepentingan publik, bukan kepentingan pribadi,” katanya. Menurut Anies ada banyak sumber orang-orang bekompetensi yang akan diajaknya terlibat dalam kabinetnya nanti jika terpilih menjadi Presiden. “Saya akan ajak mereka yang sudah terbukti bisa dorong kemajuan sektor yang mereka kuasai. Saya akan panggil jadi menteri,” ujarnya. Anies menambahkan, mengenai persoalan pendanaan partai. Pengelolaan partai harus ada pendanaan yang jelas. Karena selama ini, pendanaan partai sumbernya tidak diketahui. Rakyat tidak mau tahu kira kira dananya berapa dan partai juga tidak mau melaporkan.

“Selama ini yang ada laporan dana kampanye. Yang dibutuhkan sekarang pengaturan kembali pendanaan partai,” pungkasnya. Menurut Anies, salah satu sumber dana yang harus dipikirkan adalah pendanaaan dari negara. Kemudian partai diwajibkan untuk melaporkan secara regular dan transparan. Sistem seperti ini bukanlah hal baru tetapi di negara lain juga sudah melakukannya. “Atas nama rakyat Indonesia Saya meminta kepada pimpinan partai untuk merubah cara pengelolalan dana partai. Untuk itu kabinet tidak lagi menjadi dalil untuk mendapatkan sumber-sumber pendanaan politik,” katanya lagi.
Anies melanjutkan, APBN di Indonesia seharusnya bukan untuk kepentingan penyelenggara dan politik tetatpi juga untuk kepentingan rakyat. Sebagi contoh, APBN di Indonesia, untuk perjalanan dinas angkanya sangat dasyat. Yaitu APBN 2009 sebesar Rp. 2, 9 triliun lalu muncul APBN perubahan Rp. 12,7 triliun. Sedangkan tahun ini Rp. 32 triliun untuk perjalanan dinas. 
“Dana bukan untuk penyelenggara Negara tapi rakyat. Untuk itu saya memiliih orang-orang yang berkompeten yang membawa kepentingan publik. Jadi, saya tegaskan akan membawa orang-orang baik dan merubah mekanisme pendanaan partai,” katanya.
Kampanye Anies Baswedan Nol Rupiah
Calon presiden peserta konvensi Partai Demokrat Anies Baswedan tidak memunculkan rupiah dalam mendanai kegiatan kampanye yang dilakukan. Semua kegiatan yang dilakukan bernilai nol rupiah. “Relawan saya dari Pekanbaru datang. Jika ditanyakan kepada mereka berapa dana yang kita kirimkan dari Jakarta ke Peknbaru yakni nol. Semua didanai sendiri,” ujarnya. Memunculkan rupiah dalam mendanai kegiatan kampanye adalah cara berpikir lama. Dirinya menggunakan cara berpikir baru yakni melakukan kegiatan terlebih dahulu baru konfersi ke pendanaan. “Lalu saya dikirimkan kaos satu paket dari Malang mereka tidak tahu akan jadi seperti apa. Itu hanya sumbangan. Dan di sana ada poster besar dan itu dibuat oleh salah seorang relawan, Pak Sabri. Beliau berkata saya pasang ini karena saya percaya kepada Anda,” jelasnya.
Perjalanan keliling Jawa dan Sulawesi waktu lalu, ujar Anies, juga nol rupiah. Sebab Anies dan relawannya datang dari Jakarta hanya membawa badan saja. “Disana kita bawa badan saja. Nginep ditempat teman,” katanya.
Hadir dalam acara tersebut juga para relawannya. Anies melanjutkan mereka datang tidak dibayar bahkan rela untuk cuti dari kantornya. “Kalau mereka dirupiahkan sebagai konsultan angkanya pasti fantastis. Nanti diakhir kita akan konfersikan iuran pikiran, tenaga, keadilan dalam nilai rupiah. Angkanya pasti fantastis,” tandasnya.

Menjawab apatisme dimana-mana, Anies menjawab senada. Ia tidak akan memberikan rupiah kepada mereka yang bertanya “Apa yang Bung Anies berikan kepada saya?”. “Saya akan menjawab saya tidak akan memberi rupiah karena apa. Harga diri anda tidak akan saya rupiahkan,” tegas Anies.
Menurutnya, dalam pertarungan ini, dirinya mungkin saja menang dan mungkin saja kalah. Tapi Anies tidak memasalahkan itu sebab yang terpenting adalah dia dan relawannya pernah menorehkan sejarah baru dalam gerakan politik di Indonesia. “Ditengah apatisme, muncul anak –anak muda yang bila mereka ngetwit ditanya temannya akan menjawab saya tidak dibayar. Mereka membuat poster tidak dibayar. Saya percaya pada ide yang dibawa, saya percaya pada orangnya dan saya bukan orang yang bisa dirupiahkan,” jelas Anies.

Bc4 

bantencom “civil journalism for Indonesia Chanel”

Related posts

Jaya baya ajak perangi Dinasti korup

Edi Santosa

Rangsang Kembali Semangat Perjuangan, Kemendagri Ajak Pemuda dan Mahasiswa Banten Gelar Seminar

Edi Santosa

KPU Banten Lakukan Gladi Bersih Untuk Pelaksanaan Penghitungan Suara

Ridwan Salba

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Situs web ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Kami akan menganggap Anda baik-baik saja dengan ini, tetapi Anda dapat memilih keluar jika diinginkan. Terima: Read More

Privacy & Cookies Policy